Apel dan Simulasi Siaga Bencana Tahun 2023

Oleh Admin Bpbd
Dipublikasi Pada 15:40 | 16 Februari 2023

Bengkulu Tengah - Apel dan Simulasi Siaga Bencana Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2023 diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah melalui BPBD Bengkulu Tengah, pada hari selasa, tanggal 07 Februari 2023, di Halaman Depan Kantor Bupati Bengkulu Tengah,  yang diikuti personil TNI-Polri, BPBD, Basarnas, Damkar, Satpol PP, Dinkes, Dinsos, Dishub, Kwarcab Pramuka, dan PMI. Kegiatan Apel gabungan kesiapsiagaan pasukan dan peralatan dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi dampak bencana alam di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah,  dilanjutkan kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kinerja Kepala OPD, dan diakhiri Simulasi bencana gempa bumi dan kebakaran di lingkungan Kantor Bupati Bengkulu Tengah.

Seluruh untaian kegiatan ini dihadiri Pj. Bupati Bengkulu Tengah Dr. Heriyandi Roni, M.Si sebagai Inspektur upacara, Sekretaris Daerah Drs. Rachmat Riyanto, S.T, M.AP, unsur Forkopimda, jajaran TNI-Polri, dan peserta undangan lainnya.

Berdasarkan skenario dilakukan simulasi bencana gempa bumi dan adanya kebakaran yang terjadi di Kantor Bupati Bengkulu Tengah. Peserta simulasi difokuskan pada seluruh pegawai ASN-Non ASN dan pengunjung Kantor Bupati Bengkulu, dalam keadaan darurat tim penyelamat atau tim evakuasi di Kantor Bupati Bengkulu yaitu anggota Satpol PP yang sedang bertugas saat itu. Dengan adanya korban yang terjebak di lantai tiga, maka koordinator Satpol PP meminta tim Basarnas Provinsi Bengkulu untuk mengevakuasi korban. Serta menghubungi petugas damkar untuk menangani kebakaran yang dampaknya tidak bisa diatasi dengan APAR. Pelaksanaan simulasi ini merupakan upaya dalam meningkatkan langkah-langkah kesiapsiagaan dan kewaspadaan Pemkab dalam menghadapi bencana alam. Adanya simulasi bencana juga dapat menguji kesiapan seluruh sistem, prosedur, perangkat mitigasi dan penanggulangan bencana.

Dengan adanya apel gabungan ini diharapkan meningkatkan upaya kolaborasi dan sinergi semua pihak, dimana kejadian bencana menjadi urusan bersama, perlu kesadaran kolektif, dibutuhkan koordinasi antarlembaga dalam penanganan bencana lebih terintegrasi dan dapat teratasi.


+